Desain interior vintage biasanya disukai oleh mereka yang ingin menghadirkan kesan artistik dalam nuansa klasik. Gaya ini menghadirkan suasana hangat, penuh kenangan, serta menonjolkan keindahan detail dari masa lalu.
Unsur dekoratif seperti furnitur antik, warna lembut, serta pencahayaan hangat menjadi ciri khas yang membuat ruang tampak elegan dan berkarakter. Salah satu elemen penting dalam menghadirkan kesan vintage adalah pemilihan dekorasi penunjangnya.
Apa itu Desain Interior Vintage?

Desain interior vintage adalah gaya dekorasi yang terinspirasi dari era lampau. Umumnya gaya ini terinspirasi dari era tahun 1920-an hingga 1970-an untuk menciptakan nuansa klasik, elegan, dan penuh nostalgia.
Gaya ini menekankan penggunaan furniture bergaya kuno atau antik. Biasanya furniture terbuat dari material berkualitas dengan detail yang khas. Karakteristik desain interior vintage adalah penggunaan palet warna yang lembut dan hangat.
Misalnya seperti warna-warna pastel, krem, atau hijau mint. Selain itu, desain vintage sering dihiasi pola-pola khusus seperti motif bunga (floral) atau geometris pada wallpaper, gorden, dan pelapis sofa.
Dekorasi Penunjang Interior Vintage
Untuk memperkuat kesan vintage, tentu Anda perlu menambahkan beberapa dekorasi penunjang. Beberapa di antaranya mampu menghadirkan nuansa elegan dan penuh nostalgia hasil dari perpaduan warna, tekstur, dan penggunaan material yang berkarakter.
1. Lemari dengan Kaki Melengkung

Lemari bergaya vintage umumnya memiliki desain klasik dengan detail ukiran, kaki melengkung, dan pegangan logam. Barang vintage seperti ini biasanya identik dengan aksen tembaga atau kuningan untuk menambah kesan mewah.
Warna yang sering digunakan adalah putih gading, coklat tua, atau hijau pudar dengan finishing distressed agar tampak antik. Bahan utamanya biasanya kayu solid seperti jati atau mahoni yang memberi nuansa yang kokoh.
Lemari ini cocok ditempatkan di ruang tamu, kamar tidur, atau ruang makan untuk menyimpan koleksi atau perabot kecil. Desain pintu kaca dengan bingkai kayu juga menambah kesan elegan sekaligus memamerkan isinya dengan cara yang elegan.
2. Lampu Gantung

Lampu gantung dari kuningan merupakan pilihan sempurna untuk memperkuat nuansa vintage dalam interior rumah. Material kuningan yang memiliki kilau hangat menghadirkan kesan mewah dan vintage secara bersamaan.
Saat menyala, cahaya yang dipantulkan dari permukaan kuningan menciptakan suasana hangat dan romantis. Lampu gantung sangat cocok ditempatkan pada ruang tamu, ruang makan, atau kamar tidur bergaya klasik.
Selain sebagai sumber cahaya, lampu gantung kuningan juga berfungsi sebagai pusat perhatian yang menambah nilai estetika ruangan. Keanggunan logamnya yang abadi membuat dekorasi ini tetap relevan dan menawan dari tahun ke tahun.
3. Cermin

Cermin merupakan elemen penting dalam desain interior vintage karena mampu memantulkan cahaya dan menciptakan ilusi ruang yang lebih luas. Untuk tampilan klasik, pilih cermin dengan bingkai kuningan atau kayu berukir yang memiliki sentuhan antik.
Ukuran cermin sebaiknya disesuaikan dengan proporsi ruangan. Cermin besar cocok diletakkan di ruang tamu atau di atas meja konsol untuk menjadi titik fokus. Sedangkan cermin berukuran sedang lebih ideal di kamar tidur atau lorong.
Penempatannya juga perlu diperhatikan, letakkan di area yang dapat menangkap pantulan cahaya alami agar ruangan terasa lebih terang dan hidup. Dengan desain dan penempatan yang tepat, cermin vintage akan membuat ruang interior menjadi lebih estetik.
3. Radio Analog

Anda bisa melengkapi desain interior vintage dengan radio analog. Radio bergaya vintage biasanya memiliki desain khas dengan bentuk kotak klasik, tombol putar berukuran besar, dan grill speaker dari kayu atau logam.
Pilih radio dengan warna coklat tua, krem, atau kuningan agar selaras dengan tema interior klasik. Beberapa model modern juga menghadirkan teknologi digital namun tetap mempertahankan tampilan lawasnya.
Radio seperti ini bisa menjadi elemen dekoratif yang menonjolkan karakter ruang, terutama jika ditempatkan di meja konsol, rak buku, atau sudut ruang tamu. Kehadirannya membawa sentuhan vintage yang khas.
4. Jam Dinding Pendulum

Jenis jam dinding yang paling sering digunakan dalam interior bergaya vintage adalah jam dinding antik model pendulum. Anda bisa juga memilih jam retro analog dengan angka romawi besar dan jarum logam berwarna emas atau hitam.
Bingkainya biasanya terbuat dari kayu, besi tempa, atau kuningan sehingga terkesan tua. Untuk gaya yang lebih elegan, jam dinding victorian wall clock atau rustic wall clock bisa menjadi pilihan tepat.
Penempatannya bisa di ruang tamu atau ruang makan untuk dijadikan center point. Selain menunjukkan waktu, jam dinding ini juga menambah karakter vintage pada ruangan dan menghadirkan nuansa nostalgia yang timeless.
5. Mesin Tik

Mesin tik merupakan dekorasi vintage yang penuh karakter dan sarat makna sejarah. Kehadirannya mampu menghadirkan nuansa nostalgia yang kuat, seolah membawa kita kembali ke masa ketika segala tulisan diciptakan dengan sentuhan jari di atas tombol logam.
Pilih mesin tik klasik dengan bodi besi berwarna hitam, abu tua, atau perunggu agar tampil autentik dan elegan. Anda bisa mencari mesin tik bekas di marketplace atau toko barang-barang antik.
Mesin tik ini cocok ditempatkan di meja kerja, rak buku, atau sudut baca untuk menonjolkan gaya retro yang intelektual. Meski tak lagi digunakan untuk menulis, pesonanya tetap abadi sebagai simbol kreativitas dan keanggunan desain masa lampau.
Itulah beberapa ide dekorasi penunjang yang dapat memperkuat tampilan desain interior vintage di rumah Anda. Jika Anda ingin menghadirkan sentuhan mewah dan autentik pada interior rumah, pilihlah dekorasi yang menggunakan bahan logam berkualitas.
Contohnya seperti tembaga atau kuningan. Produk berbahan logam ini tidak hanya kuat dan tahan lama, akan tetapi juga memberikan karakter estetika yang khas. Terutama ketika dikerjakan secara manual oleh pengrajin berpengalaman.
Salah satu tempat terbaik untuk menemukan berbagai produk kerajinan logam berkualitas adalah Roemah Tembaga. Roemah Tembaga adalah tempat berkumpulnya para pengrajin kuningan Boyolali yang memproduksi berbagai barang dekoratif dari bahan tembaga.