Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas beragama muslim, sehingga hampir setiap pemukiman ada masjid. Meskipun hidup di tempat yang tidak jauh dari masjid, namun belum banyak orang yang tahu apa fungsi kubah masjid selain sebagai penanda rumah ibadah.
Dari waktu ke waktu kubah masjid mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini dikarenakan para arsitek telah berinovasi agar kubah terlihat lebih menarik tanpa mengesampingkan fungsi utamanya.
Asal-usul Kubah Masjid
Fungsi kubah masjid sebagai penanda tempat ibadah umat muslim membuat tidak sedikit orang berpikir bahwa kubah merupakan hasil dari kebudayaan Arab, dimana agama Islam pertama kali disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Padahal sebenarnya kubah merupakan gaya arsitektur bangunan yang berasal dari kebudayaan bangsa Romawi untuk membangun kuil tempat pemujaan para dewa. Selain kuil, kubah dulunya juga menjadi bagian dari gereja. Konstruksi kubah kemudian dikembangkan secara langsung oleh para arsitek di zaman Byzantium pada abad ke 14.
Karena penggunaan kubah cukup efektif untuk mendapatkan hasil ruangan yang lebih luas, maka membuat perkembangannya semakin pesat hingga pada akhirnya diaplikasikan di sebuah gereja yang cukup megah bernama Hagia Sophia.
Gereja tersebut sekarang sudah dialihfungsikan menjadi masjid. Sejak saat itu gaya arsitektur bangunan atap kubah terus berkembang dan sampai ke negara Arab.
Fungsi Kubah Masjid
Setelah mengetahui sejarah kubah masjid secara singkat, saatnya Anda juga perlu mengetahui apa saja fungsi dari kubah masjid selain sebagai penanda tempat ibadah. Berikut ini adalah pembahasan lengkap mengenai fungsi kubah masjid secara umum.
1. Lambang Kebesaran dan Keindahan
Selain bulan dan bintang, kubah masjid menjadi salah satu lambang kebesaran dan keindahan agama islam. Posisinya yang terletak di area tinggi memiliki makna spiritual bahwa Islam merupakan agama yang agung. Kubah masjid juga bisa menjadi pengingat bagi manusia tentang kebesaran Allah dan betapa kecilnya kita dihadapanNya.
2. Menentukan Arah Kiblat
Setiap umat Islam harus menjalankan sholat lima waktu setiap hari. Ketika sholat, umat Islam harus menghadap ke arah kiblat. Fungsi lain dari kubah masjid yaitu bisa digunakan untuk menentukan arah kiblat.
Saat proses pembangunan masjid para petugas konstruksi akan memposisikan kubah menuju ke arah kiblat, sehingga bisa membantu jamaah untuk beribadah.
3. Penanda Lokasi Masjid
Fungsi kubah masjid yang berikutnya yaitu sebagai penanda lokasi masjid. Kubah adalah penanda visual yang kuat untuk lokasi sebuah masjid. Kubah yang ditempatkan di posisi atas dan memiliki ukuran yang besar bisa menjadi penanda yang mudah dikenali dari kejauhan.
4. Tempat Sirkulasi Udara
Saat sedang sholat berjamaah, ada banyak sekali orang berkumpul di dalam masjid. Rongga besar yang terdapat di dalam kubah menjadi tempat terbaik untuk proses pertukaran udara. Hal tersebut tentu saja bisa membuat udara di dalam masjid tetap sejuk meskipun banyak jamaah yang sedang beribadah karena sirkulasinya lancar.
5. Sumber Pencahayaan Alami
Selain memasang lampu sebagai sumber cahaya, tidak sedikit masjid yang menempatkan reflektor cahaya di bagian kubah sehingga pencahayaan di dalam masjid jauh lebih maksimal. Cahaya matahari yang menembus kubah menuju reflektor akan menerangi ruangan di dalam masjid agar ruangan di dalamnya menjadi lebih terang.
Bahan Pembuatan Kubah Masjid
Setelah mengetahui apa saja fungsi kubah masjid, selanjutnya kami akan membahas jenis bahan yang sering digunakan dalam pembuatan kubah. Berikut ini adalah 6 bahan untuk pembuatan kubah yang paling banyak digunakan.
1. Beton
Kubah masjid bisa terbuat dari beton. Beton merupakan bahan material yang sangat kuat karena di dalamnya menggunakan besi tulangan sebagai rangkanya. Untuk mempercantik tampilan kubah, pada bagian luar biasanya akan diberi motif tertentu sehingga tampilannya lebih menarik.
2. Galvalum
Galvalum sering digunakan untuk membuat kubah masjid karena memiliki sifat yang tahan panas. Selain itu kubah yang terbuat dari bahan galvalum memiliki daya rekat yang cukup fleksibel dan tahan terhadap karat.
3. Stainless
Masjid-masjid zaman dulu banyak yang menggunakan kubah berbahan stainless sehingga jenis bahan ini sudah cukup familiar di telinga banyak orang. Kubah dari stainless memiliki karakteristik warna yang mengkilap, sehingga kubah akan tampak bersinar ketika terkena paparan cahaya matahari.
4. GRC
Akhir-akhir ini beberapa masjid sudah menggunakan bahan GRC untuk pembuatan kubahnya. Meskipun memiliki bobot yang cukup ringan, GRC tergolong bahan yang kokoh, tahan panas, dan tahan karat.
5. Enamel
Enamel adalah salah satu bahan material yang bisa digunakan untuk pembuatan kubah masjid karena bobotnya yang ringan dan tahan terhadap kebocoran. Enamel memiliki karakteristik warna yang tajam dan cerah, sehingga sangat cocok dipadukan dengan lampu gantung unik khas Turki untuk menghadirkan kesan klasik.
6. Tembaga
Satu lagi bahan material yang sangat cocok digunakan untuk pembuatan kubah masjid yaitu tembaga kuningan. Kubah yang terbuat dari bahan tembaga sangat tahan terhadap cuaca ekstrim, tidak mudah berkarat, dan tidak mudah keropos.
Kubah dari bahan tembaga memiliki tampilan yang berkilau dan akan semakin indah jika ditambah dengan elemen dekoratif.
Jika Anda sedang mencari kubah yang terbuat dari bahan tembaga, maka Anda sudah berada di website yang tepat. Karena Roemah Tembaga merupakan pusatnya kerajinan tembaga yang mampu menghadirkan karya seni unik dalam setiap desain kubah yang diproduksi.
Kami didukung oleh para pengrajin tembaga Boyolali yang memiliki keahlian dalam mengolah tembaga menggunakan teknik tradisional yang digabungkan dengan teknik modern sehingga kubah lebih tahan lama, tahan cuaca, dan tentunya bernilai seni tinggi.