Penyepuhan logam merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh para pengrajin untuk melapisi logam agar terlihat lebih indah. Proses ini melibatkan langkah-langkah teknis yang memerlukan keterampilan dan pemahaman yang mendalam tentang sifat logam yang diolah.
Logam yang menjalani proses penyepuhan tidak hanya akan terlihat lebih indah dengan lapisan logam tambahan yang mengkilap, tetapi juga akan menjadi lebih tahan terhadap berbagai faktor lingkungan yang dapat merusak seperti abrasi dan korosi pada logam.
Apa Itu Penyepuhan Logam?
Penyepuhan dikenal juga dengan elektrodeposisi atau deposisi elektrokimia, yaitu suatu metode untuk membentuk lapisan logam pada permukaan benda padat melalui reaksi redoks dengan menggunakan arus listrik yang searah.
Pada proses penyepuhan bagian yang akan dilapisi berfungsi sebagai katoda atau elektroda negatif dari sel elektrolisis, sedangkan elektrolit berupa larutan garam logam menjadi bahan pelapisnya.
Sementara anoda yang menjadi elektroda positif umumnya terbuat dari logam yang sama dengan bahan pelapis atau elektroda konduktif yang inert. Arus listrik kemudian diberikan melalui catu daya.
Penyepuhan logam telah menjadi teknik umum yang digunakan dalam industri dan kerajinan. Tujuannya untuk peningkatan kualitas permukaan objek agar tahan terhadap abrasi dan korosi, modifikasi reflektivitas cahaya, atau untuk mempercantik saja.
Proses penyepuhan juga sering digunakan untuk meningkatkan ketebalan komponen otomotif atau mesin yang sudah aus dan untuk membentuk logam dengan bentuk yang sangat kompleks.
Proses Penyepuhan Logam
Ada empat langkah dalam proses penyepuhan logam tembaga. Yang pertama polishing, cleansing, digressing, pelapisan, dan yang terakhir adalah finishing. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai proses penyepuhan logam.
1. Polishing
Polishing dalam proses penyepuhan logam adalah langkah awal yang bertujuan untuk meningkatkan kehalusan dan kilau permukaan logam. Polishing dapat menghilangkan ketidaksempurnaan, goresan, dan memberikan kilau yang optimal.
Proses polishing pada logam tembaga biasanya menggunakan alat gerinda atau alat lain yang mampu menghilangkan garis-garis dan noda yang menempel di permukaan logam yang akan disepuh. Supaya hasilnya maksimal, polishing harus dilakukan secara detail.
Proses polishing biasanya berlangsung sekitar 30 sampai 60 detik tergantung dari ukuran logam. Jika proses polishing berhasil, logam akan terlihat lebih berkilau dan bebas dari garis-garis atau bentuk yang di luar desain.
2. Cleansing
Langkah kedua dalam proses penyepuhan yaitu cleansing. Cleansing bertujuan untuk membersihkan kotoran dan debu poles sehingga logam menjadi lebih bersih. Selain itu proses cleansing bertujuan untuk memaksimalkan warna dari logam itu sendiri.
Cleansing dilakukan menggunakan larutan pembersih atau asam ringan untuk menghilangkan segala kotoran dan lapisan oksida yang mungkin terbentuk selama proses penyimpanan atau pengolahan logam.
Keberhasilan tahap cleansing sangat penting untuk memastikan bahwa lapisan logam yang digunakan untuk melapisi dapat melekat secara optimal, menghasilkan hasil penyepuhan tembaga yang tahan lama, indah, dan bebas cacat.
3. Degreasing
Degreasing merupakan langkah penting sebelum penyepuhan logam. Tahap degreasing bertujuan untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan kontaminan dari permukaan logam tembaga agar hasil penyepuhan lebih optimal baik secara visual maupun fungsional.
Proses ini dilakukan dengan menggunakan pelarut atau deterjen khusus. Proses degreasing untuk memastikan permukaan logam yang bersih dan bebas dari kotoran organik sehingga lapisan logam yang dilapiskan dapat melekat dengan baik.
Proses degreasing ini adalah proses pembersihan menggunakan prinsip elektrolisis sehingga kotoran, debu, atau zat lain yang tidak dapat dibersihkan pada tahap cleaner akan dibersihkan saat proses degreasing ini.
4. Pelapisan Primer
Setelah melakukan tahap degreasing untuk membersihkan permukaan logam dari kotoran dan zat kontaminan, langkah selanjutnya adalah pelapisan primer. Lapisan primer berfungsi sebagai fondasi untuk meningkatkan daya lekat lapisan logam yang akan ditambahkan.
Komposisi lapisan primer umumnya mengandung bahan kimia khusus yang memiliki sifat adhesif untuk memastikan penempelan yang lebih kuat. Setelah lapisan primer mengering, proses elektroplating dapat dimulai.
Logam yang telah dipersiapkan ditempatkan bersama elektroda tembaga dalam larutan elektrolit yang mengandung ion tembaga. Melalui proses elektrolisis, ion tembaga ditarik menuju elektroda tembaga dan melekat pada permukaan objek.
Hal itu akan membentuk lapisan logam tembaga yang merata. Durasi proses elektroplating bervariasi tergantung pada ketebalan lapisan yang diinginkan.
5. Finishing
Setelah berhasil mendapatkan lapisan tembaga yang diinginkan, langkah terakhir adalah proses finishing. Proses finishing mencakup penghalusan permukaan, pengurangan kekerasan, serta penerapan lapisan pelindung seperti kromat atau pelapis organik.
Yang perlu diingat adalah Anda perlu mengukur ketebalan lapisan kromat agar hasilnya sesuai harapan. Tahap finishing pada proses penyepuhan logam bisa memberikan sentuhan akhir yang lebih mengkilap, cantik, dan lebih tahan terhadap korosi.
Kerajinan Logam dari Roemah Tembaga
Roemah Tembaga merupakan tempat berkumpulnya para pengrajin tembaga Boyolali yang secara turun-temurun memproduksi berbagai macam produk dari bahan logam tembaga kuningan.
Produk kerajinan yang dihasilkan ada yang melewati proses penyepuhan. Dalam melakukan proses penyepuhan logam, mulai dari polishing hingga pelapisan kromat dilakukan secara detail dan hati-hati sehingga menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Hal itu membuat setiap produk kerajinan yang kami buat tidak hanya memancarkan kilau yang memikat, tetapi juga memiliki daya tahan luar biasa terhadap abrasi dan korosi. Kami paham betul bagaimana menciptakan karya seni yang berkualitas tinggi.
Jika tertarik memesan produk kerajinan logam dari tembaga di tempat kami, Anda bisa hubungi kontak yang tersedia. Anda bisa memesan berbagai produk kerajinan logam secara custom baik satuan maupun partai besar.